Tugas individu
SISTEM PENDIDIKAN DI MALAYSIA
(makalah ini diajukan untuk memenuhi syarat UAS Perbndingan
Pendidikan)
Dosen: Ali Murtadho, M.S.I
Disusun oleh:
Nama NPM
Suhemah 1411030267
Jur/Smt/Kls: MPI/III/E
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
Th 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang di Malaysia
Malaysia adalah kerajaan berkonstitusi yang dikepalai oleh seorang raja
atau kepala Negara tertinggi, dipilih selama masa 5 tahun. Ia dipilih oleh para
penguasa sembilan Negara Melayu asli. Malaysia sekarang dipimpin oleh perdana
menteri Najib Razak. Dan Abdul halim muadzam sebgai rajanya. Semua
mentri harus dari anggota parlemen, yang terdiri atas senat dan dewan
perwakilan, 33 anggota senat di angkat oleh raja, 26 lainnya dipilih oleh
majlis legeslative ke-13 negara bagian negara Malaysia. Semua anggota dewan
perwakilan dipilih oleh semua rakyat.
Jumlah penduduk malaysia berjumlah 23.522.482 jiwa. Penduduk Malaysia
terdiri dari 3 etnis yaitu Melayu, Cina dan India. Sebagian besar penduduk
Malaysia beragama Islam. Pada sensus tahun 2000 jumlah total penganut agama
Islam di Malaysia Barat maupun Timur adalah 60,4 persen. Sebagian besar
penganut agama Islam adalah etnis Melayu. Adapun etnis Cina dan India yang
menganut Islam hanya sedikit. Sebagian besar etnis cina yang tinggal di
Malaysia beragama Budha (19,2 persen) dan kristen (9,2 persen). Sebagian etnis
India beragama Hindu (6,3 persen).[3] Ibu kota Malaysia adalah kuala lumpur,
terletak di selangor. kuala lumpur menjadi pusat komunikasi berbagai fungsi
jaringan jalan yang menghubungkan antar kota seluruh penjuru Negara telah
dibangun. Sebuah gedung pemerintahan yang megah didirikan dengan gaya
arsitektur Moorish, di sekeliling kota Malaysia dibagi menjadi dua bagian yang
dipisahkan oleh Laut cina selatan kira-kira sejauh 60 km.
Ada peraturan yang mewajibkan, ada pula sangsi bagi yang melanggar. Namun
negara juga mendukung sepenuhnya pembangunan di bidang pendidikan. Fasilitas,
sarana dan prasarana serta kesejahteraan guru diperhatikan.[1]
BABA II
PEMBAHASAN
A. Politik dan Tujuan Pendidikan di Malaysia
Politik adalah:
cabang ilmu sosial yang membahas mengenai teori dan praktik politik serta
gambaran dan analisis mengenai sistem politik dan perilaku politik. Ilmu
politik mempelajari mengenai alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan
keputusan, peran dan sistem pemerintahan yang termasuk dalam pemerintah dan
organisasi internasional, perilaku politik dan kebijakan publik.[2]
Politik di Malaysia
berada dalam klasifikasi sistem Demokrasi Berparlimen di bawah sistem
pentadbiran Raja Berperlembagaan. Malaysia diketuai oleh Seri Paduka Baginda
Yang di-Peruan Agong yang dipilih daripada sembilan sultan negeri Melayu untuk
berkhidmat selama lima tahun sebagai Ketua Negara dan Pemerintah Tertinggi
Angkatan Tentera. Politik Malaysia merupakan sistem parlimen dwidewan iaitu
Dewan Rakyat dan Dewan Negara. Dewan Negara terdiri daripada 70 ahli terpilih
selama 3 tahun. Pemilihan anggotanya boleh dikategorikan kepada dua: 26 anggota
dipilih oleh Dewan Undangan Negeri untuk mewakili 13 negeri. Manakala, 44
anggota lagi dilantik oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong atas
cadangan Perdana Menteri, termasuk dua anggota daripada Wilayah Persekutuan
Kuala Lumpur, dan satu keahlian masing-masing daripada Wilayah Persekutuan
Labuan dan Putrajaya.
. di Malaysia ini ada
tiga tujuan utama yang terkandung dalam dasar pendidikan kebangsaan ini.
Tujuannya yaitu:
a) Tujuan dasar pendidikan diadakan untuk mewujudkan satu sistem pelajaran
yang dapat memenuhi keperluan negara dan melaksanakan perkembangan kebudayaan,
sosial, ekonomi dan politik.
b) Untuk menghasilkan pelajar yang disiplin serta mematuhi dan menghormati kedua
orang tua mereka.
c) Untuk memastikan agar dasar ini dapat dilaksanakan dengan berkesan
khususnya dalam menentukan perkembangan sistem pendidikan yang progresif dan
bahasa kebangsaan dijadikan sebagai bahasa pengantar yang utama.
B.
Jenjang dan jenis Pendidikan di Malaysia
Malaysia
memiliki beberapa jenjang dalam pendidikannya yakni:
1.
Pendidikan Prasekolah (Bila di Indonesia TK / PAUD)
Pendidikan
prasekolah atau disebut dengan “TADIKA” mengajar anak
mulai usia 4-6 tahun.
2.
Pendidikan Rendah (Bila di Indonesia SD sederajat)
Sama halnya SD
di Indonesia, Pendidikan Rendah di Malaysia ditempuh selama 6 tahun pada usia 7
hingga 12 tahun. Dengan jenjang tingkatan sebagai berikut: (a). Darjah 1 /
kelas 1 SD, (b) Darjah 2 / kelas 2 SD, (c) Darjah 3 /
kelas 3 SD, (d) Darjah 4 / kelas 4 SD, (e) Darjah 5 / kelas 5
SD ( f) Darjah 6 / kelas 6 SD
3.
Pendidikan Menengah (Bila di Indonesia SMP – SMA sederajat)
Sekolah
Menengah di Malaysia dibagi 2 yaitu Sekolah Mengah Rendah dan Sekolah Menengah
Tinggi yang berlangsung selama 5 tahun.
Sekolah
Menengah Rendah / SMP ditempuh selama 3 tahun, dengan jenjang tingkatan:
(a) Tingkatan 1 / kelas VII (1 SMP), (b) Tingkatan 2 /
kelas VIII (2 SMP) (c) Tingkatan 3 / kelas IX (3 SMP)
Sekolah
Menengah Tinggi / SMA hanya ditempuh selama 2 tahun, dengan jenjang tingkatan:
(a) Tingkatan 4 / kelas X (1 SMA) (b) Tingkatan 5 / kelas
XI (2 SMA)
Berbeda dengan
SMA di Indonesia Sekolah Menengah Tinggi di Malaysia hanya ditempuh selama 2
tahun saja, berarti hanya sampai kelas 2 SMA.
4.
Pendidikan Pra-Universiti (Bila di Indonesia kelas XII /3 SMA
Di
Malaysia ada jenjang pendidikan setelah SMA dan sebelum perguruan tinggi, jenjang
pendidikan ini disebut pendidikan pra Universiti setingkat dengan kelas XII/3
SMA.
5.
pengajian Tinggi
Pengajian
tinggi adalah Perguruan Tinggi, merupakan program pendidikan tinggi yang ada di
Malaysia.
Jenis-jenis
Pengajian Tinggi meliputi: Universiti,
Politeknik, Kolej, Diploma, Ijazah, Ijazah kehormat dan
Kedoktoran.[3]
Pemerintah
Malaysia mempunyai perhatian yang besar dalam meningkatkan kualitas dan mutu
perguruan tinggi. Secara keseluruhan di Malaysia terdapat 14 IPTA (Institusi
Pengajian Tinggi Awam) yang berstatus negeri dan dikelola oleh negara, dan 601
IPTS (Institusi Pengajian Tinggi Swasta). Namun, tidak semua IPTA dan IPTS
membuka Islamic Studies. Beberapa Perguruan tinggi yang membuka program Islamic
Studies adalah Internasional Islamic University of Malaysia (IIUM); University
Malaya(UM); University Kebangsaan Malaysia (UKM); University Sains Malaysia
(USM); Kolej University Islam Selangor (KUIS).[4]
C.
Manajemen
Pendidikan di Malaysia
Manajemen Pendidikan adalah: suatu ilmu yang memepelajari penataan
sumber daya yaitu Sumber Daya Manusia ( SDM ), kurikulum, atau sumber belajar
dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan menciptakan
suasana yang baik bagi manusia, yang turut serta dalam pencapaian pendidikan
yang telah disepakati.[5]
- Dasar Pengembangan Pendidikan
Di Malaysia,
dasar pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam menentukan
segala tujuan sistem pendidikan negara yang mana dasar ini dikenali
sebagai ‘Dasar Pendidikan Kebangsaan.[6]
2. Sistem pengelolaan pendidikan
Pendidikan
di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah
Persekutuan. Pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah federal.
Sistem pendidikan di Malaysia dipegang oleh Kementerian Pelajaran Malaysia.
Pendidikan Malaysia bisa didapatkan dari sekolah tanggungan pemerintah, sekolah
swasta atau secara sendiri. Sistem pendidikan dipusatkan terutama untuk sekolah
dasar dan sekolah menengah. Pemerintah negeri tidak berwenang dalam
kurikulum dan aspek lain pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah,
sebaliknya ditentukan oleh kementerian. Sistem pendidikan dipusatkan
terutamanya bagi sekolah rendah dan sekolah menengah.
D.
Pendanaan Pendidikan di Malaysia
Pendidikan
Malaysia bisa didapatkan dari sekolah tanggungan pemerintah, sekolah swasta
atau secara sendiri. Pemerintah Malaysia mengucurkan dana hampir 30% dari
anggaran pendidikan Malaysia Kebijakan lain yang adalah dukungan finansial
pemerintah Malaysia melalui student loan bagi mahasiswa yang belajar di
perguruan tinggi negeri. Pembayaran pinjaman ini bisa dicicil setelah mahasiswa
lulus kuliah dalam jangka 5 hingga 20 tahun. Fasilitas ini juga diberikan
bagi mahasiswa yang berminat menuntut ilmu ke luar negeri.
Mengenai biaya pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta
membayar iuran sekolah pada awal tahun pelajaran baru. Beasrnya iuran yang
dipungut oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 sampai RM
75 (Rp.125.000 – 187.500) per tahun tiap siswa, iuran tersebut
khusus untuk kepentingan anak pribadi. Khusus untuk sumbangan PIBG ( Persatuan
Ibu Bapak dan Guru ) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga. Keluarga
yang menyekolahkan lebih dari satu anak, hanya dikenakan iuran yang sama yaitu
RM 25 per keluarga. Dan untuk siswa kelas VI ditambah biaya UPSR sebesar
RM 70.
Kurikulum dan Metode
Pembelajaran di Malaysia
Kurikulum adalah: suatu usaha terencana dan terorganisir untuk
menciptakan suatu pengalaman belajar pada siswa di bawah tanggung jawab sekolah
atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan.[7]
Dalam
penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi pembelajaran mengenai
kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan dll. Selain itu
terdapat juga materi mengenai kesehatan tubuh atau materi mengenai
penyakit-penyakit menular yang mungkin menjangkiti manusia, dengan segala cara
penyebarannya. Penyajian atau pemaparan materi lebih banyak di analogikan
dengan contoh nyata atau kejadian sejarah masa lalu (perang dunia I, perang
perancis dan india, sejarah kerajaan mesir atau kejadian penting di new
mexico), juga di analogikan dengan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh siswa
sehingga materi pelajaran bersifat aplikatif.
Media yang digunakan dalam menunjang pembelajaan banyak yang menggunakan
fasilitas internet seperti game online, situs-situs dan blog yang memuat
modul/materi pembelajaran, dan dalam kurikulum ini juga lebih menekankan proses
pembelajaran yang lebih mengutamakan praktek daripada hanya menjelaskan teori
saja.[8]
E.
Sistem Ujian di
Malaysia
setelah anak menempuh sekolah dasar 6 tahun. Sekolah menengah ini
berlangsung selama 5 tahun. Pada akhir kelas 3, para siswa mengikuti ujian
untuk menentukan kelulusan si sekolah menengah rendah, yang disebut penilaian
Menengah Rendah ( PMR ) atau dahulu dikenal dengan istilah Sijil Pelajaran
rendah ( SPR ) dalam bahasa Inggris disebut Lower Certificate Education ( LCE )
atau Lower Secondary Education. Ujian tersebut wajib diikuti oleh semua siswa
kelas 3. Setelah itu , siswa akan diarahkan untuk masuk kelas berikutnya dengan pilihan jurusan IPA ( science ) atau
seni (arts) . Siswa dapat memilih sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya
jurusan IPA lebih dipilih oleh siswa. Meskipun perjalanannya, siswa masih
diberikan kesempatan untuk beralih dari jurusan IPA ke jurusan Seni.
Isu-Isu dan Reformasi Pendidikan di Malaysia
Beberapa
isu berkaitan dengan struktur pendidikan antaranya termasuklah struktur
pendidikan menengah yang tidak sesuai :
1.
Jumlah siswa pertahun struktur pendidikan Malaysia tidak sama dengan kebanyakan negara
lain di dunia;
2.
Tidak
terdapat kesesuaian antara siswa yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi;
3.
Kebanyakan
pelajar tidak melanjutkan pendidikan mereka setelah lulus dari sekolah menengah
4.
kurikulum
Tingkatan 1 hingga 6 sangat luas
KOMENTAR INDIVIDU
Menurut pendapat saya Negara Malaysia itu memang Negara yang berkembang,
tetapi pada saat ini pendidikan di Negara Malaysia itu pendidikannya sudah
sangat maju, tak heran jika pendidikan di Negara Malaysia saat ini sangat maju,
karena dengan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah yang sangat lumayan besar,
dibandingkan dengan di Negara Indonesia, Kerajaan di Malaysia membebaskan biaya
sekolah, hanya saja para orang tua murid hanya membayar uang untuk kepentingan
sendiri seperti komputer, les dll, dan itupun dibayarnya sekaligus untuk satu
tahun, dan tidak ada biaya sekolah perbulan.
Dan tujuan pendidikan di Negara malaysia juga sangat mulia pendidikan di
Malaysia juga bertujuan untuk: Tujuan dasar pendidikan diadakan untuk
mewujudkan satu sistem pelajaran yang dapat memenuhi keperluan negara dan
melaksanakan perkembangan kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik, Untuk
menghasilkan pelajar yang disiplin serta mematuhi dan menghormati kedua orang
tua mereka, Untuk memastikan agar dasar ini dapat dilaksanakan dengan berkesan
khususnya dalam menentukan perkembangan sistem pendidikan yang progresif dan
bahasa kebangsaan dijadikan sebagai bahasa pengantar yang utama.
Sistem Ujiannyapun
sangat berbeda dengan negara kita,Yang saya kagumi dari sistem unas di malaysia
adalah kejujurannya. Ya, tidak dapat dipungkiri, di Indonesia, kejujuran lagi
lagi dalam unas merupakan hal yang sangat langka. Mungkin hanya segelintir
sekolah saja yang berani melakukan aksi anti curang. Sistem UNAS di malaysia
sangat ketat. Meja antar pelajar dijarakkan jauh sekali, sekitar satu meter.
Jadi menurut saya
sistem pendidikan di Negara Malaysia da baiknya juga apabila diterapkan di
Indonesia, dengan biaya yang di luncurkan oleh Pemerintahnya yang lumayan
besar, mungkin kalau di Indonesia biaya dari Pemerintahnya lumaya besar,
mungkin banyak sekali beasiswa-beasiswa yang didapat oleh para siswa, dan untuk
orang yang tidak mampu juga akan sekolah, dan tidak ada anak-anak yang mengemis
di jalanan dan juga pemulung, karna seharusnya anak-anak yang seperti itu masih
berada di bangku sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Assegaf. 2003. Rahman Abdul,
Internasionalisasi pendidikan, Yogyakarta : Gama Media
May rudy, 2003. Pengantar Ilmu
politik (wawasa pemikiran dan kegunaan), Bandung: PT Refika aditama
Suryosubroto, 2010. Manajemen
Pendidikan di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta
Rusma, 2011 Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada,
Al-Kattani,
Abdul Hayyi. 2009. Study in Islamic Countries , Jakarta: Gema insani
[1] Abdurrahman Assegaf,
Internasionalisasi pendidikan,(Yogyakarta : Gama Media, 2003),hlm 114 - 115
[2]May Rudy, Pengantar Ilmu Politik
(Wawasan Pemikiran dan Kegunaannya). Bandung : PT Refika Aditama, 2003, hlm 7
[3]
http://www.pidipedia.com/mengenal-jenjang-pendidikan-di-malaysia.html
[4] al-Kattani, Abdul Hayyi. 2009. Study in Islamic
Countries , Jakarta: Gema insani hlm 161-164
[5]
Suryosubroto, Manajemen
Pendidikan di Sekolah (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010, hlm 11
[7] Rusma. 2011. Manajemen
Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, hlm 11
[8]
http://dokumenbelajarku.blogspot.co.id/2013/03/perbandingan-kurikulum-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar