NPM:141030267
KELAS: E
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan Teknologi Informasi sudah sedemikian pesatnya sehingga sulit
bagi kita untuk mengontrolnya. Hampir setiap detik produk Teknologi Informasi
tercipta di seluruh belahan dunia. Kita patut mengapresiasi perkembangan
Teknologi Informasi ini karena tentunya akan semakin membantu kehidupan
manusia. Dampak positif dan negatif pemanfaatan IT atau teknologi informasi sudah
pasti ada dan sudah sewajarnya kita mewaspadai hal ini.
Berikut ini beberapa hal yang €menjadi dampak positif Teknologi
Informasi.
· Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang
kita butuhkan.
· Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau
penyebaran informasi.
· Mempermudah transaksi perusahaan atau perseorangan
untuk kepentingan bisnis.
· Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.
· Mempermudah proses komunikasi tidak terhalang waktu
dan tempat.
· Banyaknya penggunaan teknologi informasi membuka lowongan kerja IT atau
jenis lowongan pekerjaan baru lainnya.
Sementara itu dampak negatif Teknologi Informasi antara lain,
· Isu SARA, kekerasan dan pornografi menjadi hal yang
biasa.
· Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis
terlarang seperti narkoba dan produk black market atau ilegal.
· Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam
kasus transaksi online.
· Munculnya budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil
karya orang lain.
Hampir semua bidang memiliki dampak positif dan negatif
termasuk dalam perkembangan teknologi informasi dalam kehidupan
kita dan hendaknya kita sendiri yang mewaspadai supaya jangan sampai terkena
imbas yang negatif.
Dadampak Positif Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK )
Pemanfaatan TIK, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
a. Masalah geografis, waktu dan
sosial ekonomis Indonesia.
b. Negara Republik Indonesia merupakan
Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi
terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan
distribusi informasi merata.
c. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan
TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan
negara maju lainnya.
d. Akselerasi pemerataan kesempatan belajar
dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara
konvensional.
e. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
f. Anak-anak dapat menggunakan
perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca,
berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat
pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang
sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
g. Membuat anak semakin tertarik untuk
belajar.
h. Dapat menjadi solusi bagi para orangtua
yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.
i. Dapat menambah wawasan.
j. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
(world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
k. Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan
5. Dampak
Negatif TIK terhadap pendidikan
a. Pengalih fungsian guru yang,
karena sistem pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya seorang diri, dan
kemungkinan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi
dan dibina sehungga lambat laun kualitas etika dan manusia khusunya para
peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu
sebagai makhluk sosial akan musnah.
b. Ketergantungan terhadap Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
c. Kecanduan terhadap games, terutama
games online menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas, sehingga dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut.
d. Penipuan,
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari
serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau
mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
e. Violence
and Gore yaitu Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi
bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah
satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu
f. Mengurangi sifat sosial manusia
karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu
secara langsung (face to face).
g.
Bukanya benar-benar memanfaatkan TIK dengan optimal malah mengakses hal-hal
yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat mudah di akses yang berefek
buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang sudah dewasa sekalipun.
h. Membuat seseorang kecanduan, terutama
yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut.
i. Carding, Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan
menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia
internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya
transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu
yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka
dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
j. Perjudian dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi
ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari
situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan
memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
k. Health Issues ( Issue Kesehatan ),
penggunaan BTS dan Elektromagnetis yang dapat mengganggu kesehatan
pengguna dan dapat menyebabkan banyak penyakit seperti persendian, kanker dan
lain – lain
l. Impact on Globalization on
Culture, makin menipisnya nilai - nilai budaya lokal akibat pengaruh
globalisasi. Salah satu contohsederhananya yaitu seberapa baikkah
kemampuan bahasa daerah kita dibandingkan dengan bahasa asing
|
Dampak Positif dan
Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Pendidikan
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum
adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang
pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah
menjadi pengalih fasihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih
bersifat konvensional. Teknologi Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi
kian berkembang dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan
negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang
pendidikan.
Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Beberapa dampak positif
dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi
e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas
yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan
peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena penerapan sistem TIK.
5. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan
pusat pendidikan.
6. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah
metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang
abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
7. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan
teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,
tetapi bisa juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
8. Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan
dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
9. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
10. TIK sebagai sistem
pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya
pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh
pemerintah.
11. Berbagi hasil
penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan
orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
12.
Konsultasi dengan
pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah
walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
13.
Perpustakaan online,
perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
14. Diskusi online. Diskusi
online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
15. Kelas online. Aplikasi
kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh,
seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
16.
“Computer Aided
Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada pilihan
ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau
Assisted) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu kepada siswa belajar mandiri
atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa
dalam membaca dan keterampilan matematika ataupun pelajaran yang lainnya,
meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi dengan perbaikan nyata pada
pembelajaran siswa.
17.
TIK yang digunakan
dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk simulasi
dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena
memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam
pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
18.
Akses luar sekolah
mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di
rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri
daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.
Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pendidikan
Ada biaya besar yang
terlibat diantara siswa miskin dan pendidikan yang dapat berakhir menjadi
kerugian. Hal ini sering disebut sebagai faktor dalam kesenjangan digital.
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari Teknologi Informasi da Komunikasi
dalam bidang pendidikan antara lain:
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah
sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir
pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of
attention).
4. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.
Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali
bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran
melalui internet tersebut.
5. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan
tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak
generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah.
Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos
system perbangkan dan lain-lain.
6. Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam
pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli
buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih
berkunjung ke perpustakaan.
7. Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak
di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran
dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
8. Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi
pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa
itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan
secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu
berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian
yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan
pembelajaran .
9. Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau
tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti
menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di
sekolah.
Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang
Pemerintahan
Penggunaan teknologi
informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak
lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3
bentuk, yaitu:
* G2C (Government to
citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,
* G2B (Government to
bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,
* G2G (Government to
Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.
Konsep e-government
mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintahan,
misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya.
Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak positif
dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1. Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24
jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor,
informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke
kantor pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum,
adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai
pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan
kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk Indonesia yang
luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi,
diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada
pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja. Tuntutan masyarakat
akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem
penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar
instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan
teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam
sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong
aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja
serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good
govermance).
5. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi
masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan
pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien.
6. Keberadaan e-government akan berimbas pada dimensi sumber daya manusia
disetiap pelayanan publik. Tidak tertutup kemungkinan akan meruyaknya
kekhawatiran yang disebabkan oleh rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan yang
dinilai tidak memiliki kesediaan dan kemampuan generik untuk menjalankan
e-government akan berhadapan dengan dua resiko; diberhentikan (retrenchment)
atau menjadi pelatihan dalam rangka membentuk kompetensi lunak (soft
compentencies) dan keterampilan kerja serta mengintegrasikan diri kedalam
struktur informasi yang baru.
7. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi
informasi masih dianggap sebagai alat “pengotomasi proses” yang diharapkan
dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual dibanding sebagai alat
yang dapat mengurangi birokrasi.
8. Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi
informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi
dibanding sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti
publik atau instansi lain.
9. Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi
masih dianggap sebagai sarana penyedia akses dibanding sebagai sareana
penyediaan informasi yang lebih spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan
misalnya.
10. Dalam konteks
pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana
untuk mempercepat pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses
monitoring.
11. Dalam konteks
peningkatan kualitas suatu kebi akan teknologi informasi masih dilihat sebagai
sarana untuk memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat
menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
12. Timbulnya kelas
menengah baru. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dalam
bidang pemerintahan yang didalamnya termasuk juga bidang politik akan mendorong
munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka
sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut
kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
13. Proses Regenerasi
Kepemimpinan. Sudah jarang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan
berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
14.
Di bidang Politik
Internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh regionalisme. Kemajuan di
bidang Teknologi Komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah
dengan kemajuan di bidang Teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut.
15. Teknologi Informasi dan
Komunikasi membawa transformasi lengkap terhadap pemerintah.
16. Sektor TIK memberikan
kontribusi untuk pendapatan pemerintah dalam dua cara.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran biaya lisensi tahunan.
Pemerintah memperoleh pendapatan ketika mereka menjual lisensi atau privatisasi perusahaan milik negara. Mereka juga memperoleh pendapatan dari pajak dan pembayaran biaya lisensi tahunan.
17. Sektor TIK menghasilkan
pendapatan dengan jumlah yang sangat besar bagi pemerintah. Negara-negara
dimana basis pajak terbatas Indeveloping, pendapatan ini merupakan bagian
penting dari keseluruhan pendapatan pemerintah.
18. Dalam upaya
mengentaskan kemiskinan, pemerintah membentuk program ICT4PR (Information and
Communication Technology for Proverty Reduction) yaitu membangun pusat-pusat
teknologi informasi dan komunikasi khususnya di daerah pedesaan seperti
telecenter.
19.
Pegawai pemerintahan
terbantu melaksanakan tugas dengan kemajuan alat-alat teknologi informasi,
seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil menangkap para
koruptor yang merugikan Negara dengan memanfaatkan telepon seluler para
koruptor. Telepon seluler koruptor ini disadap oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) sehingga KPK bisa mengetahui perbuatan korupsi para koruptor.
20. Polisi berhasil
menangkap para penjahat dengan menggunakan alat teknologi informasi, yaitu
dengan pemasangan kamera CCTV.
21. Pemerintah di
negara-negara miskin dapat menjembatani kesenjangan antara lingkungan global,
pegawai pemerintah, dan warga negara mereka. Memiliki akses ke informasi ini
memungkinkan pemerintah untuk meletakkan dasar bagi kebijakan dan membuat
komitmen untuk memperbaiki kondisi. Mampu memperoleh informasi dari luar
akhirnya membantu dalam perbaikan nasib rakyat mereka.
22. Di negara-negara yang
tidak memiliki akses internet dan sistem komputerisasi, teknologi informasi
pasti bisa menjadi lebih hemat. Memperkaya kehidupan masyarakat miskin di
negara-negara berkembang dapat dicapai melalui penggunaan teknologi modern
seperti database perawatan medis, ponsel untuk meningkatkan mata pencaharian,
dan komputer untuk mengaktifkan kemampuan warga dalam bersaing untuk pekerjaan
online di pasar global. Pemerintah dapat menjadi lebih dekat dengan rakyatnya
melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga meningkatkan
efisiensi dan membantu untuk membuat hidup mereka lebih baik.
Dampak Negatif
Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bidang Pemerintahan
Beberapa dampak negatif
dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pemerintahan, antara lain:
1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang
terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government.
Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang
cracker.
2. Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
Walaupun politik dalam pemerintahan yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
3. Jangkauan akses. Harus diakui tidak semua orang melek terhadap
teknologi. Bagi warga yang berada jauh di pedalaman akan susah untuk mengakses
website, blog, atau video streaming tentang politik di Indonesia.
4. Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi.
5. Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
6. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan
dan kekayaan.
7. Terorisme yang semakin merajalela.
8. Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin
dengan semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
9. Seringnya terjadi kasus saling menghujat antar golongan.
10. Mudahnya penyalahgunaan
media sosial untuk kepentingan politik.
11.
Pemerintah bukan
pemimpin dalam teknologi. Mereka bereaksi terhadap lingkungan sekitar
mereka daripada mencoba untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efisien.
Akibatnya, lebih mahal untuk mengubah segala sesuatunya sekaligus mengeluarkan
sejumlah besar uang tunai untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan kebutuhan
pelatihan staf. Hal ini juga menyebabkan lebih tidak efisien sebagai sistem
baru yang membingungkan dengan situasi yang lama dan kacau.
12. Pemerintah menyimpan
informasi rahasia, seperti data dari warga negara dan keamanan data negara
tertentu. Karena semua informasi menjadi digital dan tersedia bagi siapa saja
yang ingin untuk melihatnya, dapat terjadi pelanggaran keamanan yang tak
terelakkan. Dan sementara banyak perusahaan telah memiliki skandal mengenai
informasi pelanggan yang bocor atau hack, pemerintah lebih rentan, karena
mereka jarang menarik orang yang terbaik dalam TI di lapangan sebagai karyawan.
Sekali lagi, mereka cenderung bereaksi setelah fakta daripada proaktif.
13. Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah dan karyawan lakukan. Dan internet sangat cocok untuk jenis masyarakat. Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi tersedia secara online. Dan sementara tren ini mempengaruhi kemampuan individu untuk memperoleh pekerjaan atau masuk ke sekolah yang sangat baik, juga dapat mempengaruhi pemerintah. Percakapan, tindakan, keputusan dan motif yang sedang dimainkan di internet dalam email, situs jejaring sosial, video dan blog pribadi. Para pejabat pemerintah dan karyawan tidak bisa lagi bersembunyi di selubung rahasia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar