Pertemuan
ke-2
KONSEP
SISTEM DAN INFORMASI
A.
Pengertian
Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di
dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada kelompok atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan
urutan-urutan operasi si dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F.
Neuschel sebagai berikut.
Prosedur adalah suatu urut-urutan
operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam
satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang
seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
B.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai
karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-kompone (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses),
dan sasaran (objectives).
Adapun karakteristik yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Komponen (components)
Suatu sistem
yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bakerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu
system biasanya dikenal dengan subsistem. Subsistem mempunyai syarat-syarat dari
sistem itu sendiri dalam menjalankan fungsinya dan mempunyai sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan
Sistem (boundary)
Batasan
system merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu
kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan
Luar Sistem (environments)
Lingkungan
luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem
tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka
akan mengganggu kelansungan hidup dari sistem.
4. Penghubung
Sistem (interface)
Penghubung
sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem yang lainnya. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem
(input)
Masukan
sistem adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang di masukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran
Sistem (Output)
Keluaran
sistem adalah hasil dari energy yang di olah dan di klasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.
7. Pengolah
Sistem (proses)
Suatu system
dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran.
8. Sasaran
Sistem (objectives)
Merupakan
tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan system dari
keluaran yang akan dihasilkan system.
C.
Jenis-Jenis Sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan
kategori:
1.
Atas dasar keterbukaan:
sistem
terbuka, di mana pihak luar dapat mempengaruhinya.
sistem
tertutup.
2. Atas dasar
komponen:
Sistem fisik, dengan komponen materi
dan energi.
Sistem non-fisik atau konsep,
berisikan ide-ide.
D. Model Sistem
a.
Model Ikonik Model ikonik
merrupakan
model yang dalam suatu skala tertentu meniru sistem aslinya. Karakteristik
model ikonik biasanya sama dengan hal yang diwakili, model ikonik amat sesuai
untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik dapat
memiliki bentuk dua dimensi, misalnya cetak biru, foto, peta atau tiga dimensi,
misalnya prototip alat/mesin. Model ikonik tidak bisa berdimensi lebih dari
tiga dimensi karena tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga
diperlukan kategori model simbolik.
Contoh model
ikonik :
-foto udarah
-grafik
- pie
chart
b. Model Analog
(Model Diagramatik)
Untuk
mewakili situasi dinamik yaitu keadaan yang berubah menurut waktu, lebih tepat
jika kita memakai model analog. Model analog meniru sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau
sistem lain secara analog. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik
karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang
dikaji. Model analog banyak berkesusuaian dengan penjabaran hubungan
kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang berbeda. Dengan melalui
transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat
ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva
distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.
c. Model
Simbolik (Model Matematik)
Pada
hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai
perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat
berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum
dipakai adalah suatu persamaan (equation). Bentuk persamaan adalah tepat,
singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi
daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap maksudnya. Suatu persamaan
adalah bahasa universal pada penelitian operasional dan ilmu sistem, dimana
dipakai suatu logika simbolis. Permodelan mencakup suatu pemilihan dari
karakteristik dari perwakilan abstrak yang paling tepat pada situasi yang
terjadi. Pada umumnya, model matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua
bagian. Suatu model adalah bisa statik atau dinamik. Model statik memberikan
informasi tentang peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari
waktu. Model dinamik mampu menelusuri jalur maktu dari peubah-peubah model.
Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia
nyata. warna yang konsisten, tata letak, kapitalisasi,f ont, dan sebagainya harus digunakan seluruhnya..
Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas untuk meningkatkan
laju singkatan menggunakan interaksi, tombol khusus,perintah tersembunyi, dan makro.
Sumber:
https://www.slideshare.net/army014/tugas-konsep-teknologi-model-dan-sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar