Sabtu, 15 April 2017

pertemuan ke-2 konsep sistem dan Informasi


Pertemuan ke-2
KONSEP SISTEM DAN INFORMASI
A.    Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada kelompok atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi si dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel sebagai berikut.
Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan system sebagai berikut. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
B.       Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakterisktik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-kompone (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses), dan sasaran (objectives).
Adapun karakteristik  yang dimaksud  adalah sebagai berikut:
1.      Komponen (components)
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bakerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen dari suatu system biasanya dikenal dengan subsistem. Subsistem mempunyai syarat-syarat dari sistem itu sendiri dalam menjalankan fungsinya dan mempunyai sistem secara keseluruhan.
2.      Batasan Sistem (boundary)
Batasan system merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.      Lingkungan Luar Sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelansungan hidup dari sistem.
4.      Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
5.      Masukan Sistem (input)
Masukan sistem adalah energy yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang di masukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6.      Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang di olah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem.


7.      Pengolah Sistem (proses)
Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.      Sasaran Sistem (objectives)
Merupakan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan masukan yang dibutuhkan system dari keluaran yang akan dihasilkan system.
C.     Jenis-Jenis Sistem
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
1.      Atas dasar keterbukaan:
sistem terbuka, di mana pihak luar dapat mempengaruhinya.
sistem tertutup.
2.      Atas dasar komponen:
Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
D.    Model Sistem
a.       Model Ikonik Model ikonik
merrupakan model yang dalam suatu skala tertentu meniru sistem aslinya. Karakteristik model ikonik biasanya sama dengan hal yang diwakili, model ikonik amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik dapat memiliki bentuk dua dimensi, misalnya cetak biru, foto, peta atau tiga dimensi, misalnya prototip alat/mesin. Model ikonik tidak bisa berdimensi lebih dari tiga dimensi karena tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.
Contoh model ikonik :
-foto udarah
-grafik
- pie chart
b.      Model Analog (Model Diagramatik)
Untuk mewakili situasi dinamik yaitu keadaan yang berubah menurut waktu, lebih tepat jika kita memakai model analog. Model analog meniru sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model analog banyak  berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang  berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva  permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.
c.       Model Simbolik (Model Matematik)
Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat  berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan (equation). Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional dan ilmu sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis. Permodelan mencakup suatu pemilihan dari karakteristik dari perwakilan abstrak yang paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada umumnya, model matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Suatu model adalah bisa statik atau dinamik. Model statik memberikan informasi tentang  peubah-peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu. Model dinamik mampu menelusuri jalur maktu dari peubah-peubah model. Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata. warna yang konsisten, tata letak, kapitalisasi,f ont, dan sebagainya harus digunakan seluruhnya.. Memungkinkan  pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas untuk meningkatkan laju singkatan menggunakan interaksi, tombol khusus,perintah tersembunyi, dan makro.

Sumber:
https://www.slideshare.net/army014/tugas-konsep-teknologi-model-dan-sistem








Tidak ada komentar:

Posting Komentar